Membangun Jati Diri Bangsa : Sebuah Tantangan Kreatif

Pada saat lintasan reformasi mengikuti jalur yang tidak jelas, dan lamban, serta menghadapi tantangan-tantangan multi-dimensi, beberapa kalangan pada beberapa waktu terakhir ini mulai mewacanakan tentang “kembali ke UUD 45”, dan jati diri bangsa. Bahkan dalam Musyawarah Nasional dan Konbes NU di Surabaya pada Agustus 2006 lalu difatwakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah “final”. Apakah pernyataan ini membantu atau pun produktif dalam membangun kembali upaya-upaya merajut kembali Indonesia yang tampak kedodoran, sempoyongan, dan nyaris tercabik-cabik dalam beragam kesenjangan dan konflik yang tampak tak-berujung dalam menyongsong fajar abad 21 yang penuh persaingan? Saya berpendapat bahwa bangsa Indonesia menghadapi tantangan untuk memanfaatkan seluruh khasanah kekayaan budayanya untuk tampil dengan penyelesaian kreatif. Bangsa Indonesia tidak saja harus dengan penuh keberanian mengambil khasanah budaya dan ilmu pengetahuan universal yang tersedia, namun harus mampu merumuskan solusi unik sebagai bagian dari upayanya untuk tetap lestari dalam percaturan sejarah.

Memperhatikan sejarah sekelompok suku yang hidup di sebuah kawasan disebut Nusantara ini, Umar Kayam mengibaratkan orang Indonesia sebagai manusia dengan tulang animisme, berbalut daging Hindu, berjubah Arab, dan berparfum Eropa. Harus segera dikatakan bahwa kawasan ini telah lama merupakan kawasan “sampah-sampah peradaban dunia”. Artinya, baik Hindu, Islam dan Kristen yang dibawa oleh para misionarisnya, bukanlah Hindu, Islam, dan Kristen “asli” seperti dikenal di tanah kelahiran ketiga agama besar dunia ini. Seperti juga dalam setiap proses transmisi dan komunikasi gagasan, gagasan-gagasan awal mengalami berbagai proses “pengurangan dan penambahan” baik disengaja ataupun tidak melalui adaptasi, penerjemahan, dan penafsiran.

Dalam perspektif ini, mengatakan “NKRI adalah final”, dan merumuskan sebuah “jati diri bangsa” ini bukanlah hak sebuah generasi atau kelompok tertentu bangsa ini. Bahkan dalam era globalisasi ini, pertanyaan soal jati diri bangsa ini bisa dianggap tidak relevan. Jika jatidirinya merupakan gambaran tentang “postur budaya aslinya”, orang Indonesia “asli”, jika misalnya Homo Soloensis dan Homo Mojokertoensis bisa disebut demikian, prestasinya tidak tercatat membanggakan. Jati diri sebuah bangsa adalah sebuah “proses menjadi” terus menerus yang dibayangkan bersama secara sadar oleh anggota bangsa tersebut. Artinya, jati diri bangsa , dan “bentuk negara RI” adalah sebuah “proyek konsensus bersama”, sebuah “proses penemuan”, sebuah proses “memaknai kebersamaan sekelompok suku dalam suatu kawasan” dalam rangka memenangkan kompetisi budaya dunia. Ini berarti bahwa jati diri bangsa merupakan sebuah proses kreatif bangsa tersebut untuk mempertahankan diri sebagai sebuah bangsa dalam sebuah pertarungan dan penaklukan budaya di dunia.

Proses kreatif bangsa adalah upaya bangsa tersebut untuk melakukan evaluasi diri secara terus menerus, keberanian meninggalkan aspek-aspek negatif budaya sendiri, dan mengambil aspek-aspek positif budaya main stream, serta mengambil keputusan atas postur budaya mereka sendiri dengan penuh tanggungjawab. Masyarakat atau bangsa Eropa adalah contoh mutakhir yang dapat kita lihat (sebagai catatan, luas Indonesia membentang sejak London hingga Ankara). Kegagalan menyepakati sebuah Konstitusi Eropa dalam dua tahun terakhir ini membawa “bangsa Eropa” mempertanyakan kembali jati dirinya.

Proses globalisasi –bersama gagasan-gagasannya- yang tidak seimbang saat ini telah menyebabkan bangsa-bangsa dunia ketiga dalam posisi sulit, terutama dalam rangka mempertahankan jati dirinya. Karena globalisasi adalah sebuah proses penaklukan budaya, upaya mempertahankan jati diri ini adalah mekanisme melestarikan diri sebagai sebuah bangsa. Bangsa yang takluk secara budaya, disukai atau tidak, akan mengambil budaya penakluk tersebut tanpa melalui sebuah proses kreatif.

Dalam kaitan inilah, pendidikan merupakan sebuah upaya sadar untuk membangun kapasitas kreatif bangsa ini. Kreativitas sebuah bangsa barangkali merupakan satu-satunya aspek yang terpenting dari bangsa tersebut karena, pertama, bangsa adalah sebuah komunitas yang diimajinasikan (an imagined society). Perlu segera dikatakan, bahwa jati diri bangsa hanyalah atribut (sifatan) yang dilekatkan secara konsensual oleh bangsa tersebut. Kedua, pendidikan adalah upaya mengantar peserta didik ke masa depan yang penuh gejolak, ketidakpastian, dan ketidakjelasan. Hanya bangsa kreatif yang akan mampu bertahan, dalam arti menemukan jati dirinya, dalam lingkungan tidak pasti, dan tidak jelas tersebut.

Kreativitas sebagai tanggung jawab sejarah

Peran kreatif manusia harus dipandang sebagai peran utamanya sebagai makhluk sejarah. Sejarah (his-story) adalah kisah upaya kreatif manusia dalam menjawab tantangan hidup. Pertanggungjawaban yang kita tagih pada setiap manusia mensyaratkan bahwa manusia kita beri kewenangan kreatif. Menjadi kreatif berarti mengambil keputusan untuk bertanggungjawab. Kewenangan kreatif ini dipijakkan pada kapasitas kreatifnya, yaitu : 1)Kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan, termasuk “pasar” yang dilayaninya, 2) Kesanggupan untuk melayani orang lain secara tidak diskriminatif, 3) Kejujuran untuk melakukan evaluasi diri secara terus menerus, 4) Kekayaan imajinasi untuk menyediakan alternatif pemecahan masalah, 5) Kecerdasan untuk menilai kelayakan rumusan pemecahan masalah tersebut, 6) Keberanian untuk memilih pemecahan masalah dengan penuh tanggungjawab, 7) Ketrampilan untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut secara etis, terutama dalam sebuah lingkungan yang majemuk.

Segera perlu dicermati, bahwa di samping kapasitas kreatif adalah pondasi kepemimpinan (leadership), kapasitas kreatif manusia lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan emosional, moral, spiritualnya. Memimpin pada dasarnya adalah memilih pilihan-pilihan moral, dan memilih jati (citra) diri. Dalam hal ini, kompetensi berbahasa dan berkomunikasi (terutama mengarang, bercakap-cakap, mendengarkan dengan penuh perhatian) merupakan kompetensi yang instrumental. Kecerdasan akal (IQ) yang bersifat analitik, vertikal-sikuensial, dan crispy, hanya menyusun kurang dari 20 persen kapasitas kreatif manusia. Pemujaan berlebihan pada kompetensi kognitif, sains, dan matematika selama ini, telah memberi gambaran yang keliru mengenai kompetensi yang perlu ditumbuhkembangkan bagi warga negara. Ditambah dengan proses pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa, kapasitas kreatif siswa menjadi tidak berkembang secara optimal, bahkan –dalam banyak kasus- justru dimatikan.

Ciri terpenting masa depan adalah ketidakpastian dan ketidakjelasannya. Jika pendidikan adalah pengantar ke masa depan, maka sekolah seharusnya merupakan sebuah training ground penyikapan secara sehat ketidakpastian dan ketidakjelasan tersebut. Pembelajaran kontekstual, memberi tantangan intelektual, emosional, moral cukup, merupakan lingkungan kondusif bagi penumbuhan kapasitas kreatif (dan dengan demikian juga kepemimpinan) siswa. Ketidaktuntasan penyelesaian bertumpuk masalah kita dalam periode reformasi (demokratisasi dan desentralisasi) saat ini sebagian besar disebabkan sikap tidak kreatif para pemimpin formal birokrasi yang lamban dan indecisive. Ciri pemimpin (daerah, dan pada berbagai tingkatan hirarki) tidak bertanggungjawab semacam ini adalah dengan mengatakan “saya hanya pelaksana, bertindak berdasarkan petunjuk teknik dan petunjuk pelaksanan dari atasan saya”, seolah-olah mereka hanyalah sebuah tombol yang ditekan secara “remote control” dari Jakarta. Oleh karena itu, guru sebagai pemandu siswa ke masa depan, perlu memiliki kompetensi in-promptu untuk mengembangkan pengalaman belajar bermakna secara inovatif dan luwes. Guru yang menggantungkan diri pada “juklak dan juknis rinci” dari “atas” sehingga tidak perlu melakukan interpretasi –dan oleh karenanya tidak bertanggungjawab- (apalagi kelulusan siswanya ditentukan oleh Ujian Nasional) bukanlah guru kompeten untuk mengembangkan kapasitas kreatif anak didik.

Kapasitas kreatif juga ditunjukkan oleh kemampuan berpikir secara sintetik, lateral-paralel, dan fuzzy. Kapasitas kreatif yang rendah bangsa Indonesia sebagian ditunjukkan oleh statusnya sebagai konsumen sains dan teknologi. Perlu dicermati juga, bahwa kapasitas kreatif ini merupakan penyusun modal buatan bangsa ini. Ketergantungan pada modal alamiah merupakan bukti langsung betapa kapasitas kreatif bangsa ini tidak berkembang, sehingga kemakmurannya diperoleh dengan cara melakukan eksploitasi kekayaan alamnya, bukan melalui proses nilai tambah yang berbasis pengetahuan, teknologi, dan seni. Seluruh ekspor tambang, kayu, hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan, habis oleh impor produk-produk teknologi dan budaya bangsa dunia pertama (telekomunikasi, mobil, pesawat terbang, film, musik, fashion, perangkat lunak). Pada saat lingkungan kita semakin rusak, dan kita semakin miskin, negara-negara kreatif semakin kaya, lingkungan mereka semakin terpelihara, dan menjajah kita secara budaya.

Implikasi Pendidikan

Mengembangkan kapasitas kreatif dalam rangka membangun jati diri bangsa harus dipijakkan pada upaya menjadikan peserta didik sebagai pusat proses pembelajaran, dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengalami proses pembelajaran tuntas.

Desain kurikulum saat ini kurang tepat, karena dengan beban seberat saat ini, baik peserta didik maupun guru/dosen hanya tertarik dengan aspek-aspek kognitif –analitik peserta didik, sehingga tidak terjadi pembelajaran tuntas. Dengan koleksi perpustakaan dan terbatasnya akses internet, peserta didik dan guru tidak terdorong untuk melakukan proses-proses pembelajaran yang lebih bersifat penguasaan proses inquiry, tapi lebih tertarik pada hasil proses yang telah disediakan. Proses individualisasi pengetahuan tidak terjadi, sehingga peserta didik akan segera “melupakan” materi begitu semester berganti. Sistem evaluasi hampir selalu evaluasi tertulis, bahkan pilihan berganda, yang analitik dan reduksionistik. Pengembangan kemampuan-kemampuan sintetik, dan lintas-disiplin, bekerja dalam kelompok tidak berkembang, karena ini “mempersulit” peserta didik dan guru sendiri. Harus juga dikatakan, bahwa guru dan dosen tidak terbiasa untuk memberikan tantangan intelektual yang cukup, materi kuliah dan ujian yang tidak banyak perubahan dan pemutakhiran, sehingga berkembang budaya “baceman” di kalangan mahasiswa.

Mahasiswa juga tidak terbiasa menjadi manajer kuliahnya sendiri. Pada umumnya, mahasiswa tidak tahu apa tujuan kuliahnya, dan oleh karena itu tidak memiliki strategi menyelesaikan kuliahnya. Sangat penting untuk mempersoalkan tujuan kuliah mahasiswa up-front pada masa-masa awal kehidupan kampusnya (to challenge them about their objectives up-front) , agar mahasiswa mulai menyadari tujuan, kendala, dan kebutuhan untuk merumuskan strategi atau “ rencana” kuliahnya. Ini dimaksudkan agar mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab atas kesuksesan kuliah mereka sendiri, serta memberi pengalaman bermakna pada kehadiran mereka di kampus.

Nomenklatura PR III sebagai Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan juga kurang tepat. Karena seluruh proses pembelajaran di kampus terutama diperuntukkan bagi pendidikan mahasiswa, maka yang tepat sebenarnya adalah Pembantu Rektor Bidang Kepribadian, sementara PR I adalah Pembantu Rektor Bidang Akademik. Di samping mahasiswa harus mengisi Formulir Rencana Studi (akademik), mereka perlu juga mengisi Formulir Rencana Pengembangan Kepribadian. Pengembangan kepribadian (watak) tidak boleh lagi dianggap sebagai pelengkap (supplementary), namun betul-betul merupakan bagian integral pendidikan (complementary).

Upaya meneguhkan jatidiri bangsa dapat dilakukan dengan membangun pendidikan yang mengembangkan kapasitas kreatif dan kepemimpinan peserta didik sebagai warga negara. Pendidikan yang membangun kapasitas kreatif ini akan menentukan kemampuan bangsa ini menemukan jati dirinya sendiri sebagai bagian dari proses konsensus bangsa ini sebagai sebuah komunitas yang diimajinasikan. Bangsa yang memiliki jati diri adalah bangsa yang warga negaranya memiliki jati diri.

Upaya membangun kapasitas kreatif ini seharusnya sudah dimulai sejak pendidikan dasar. Pendidikan sebagai pengantar anak didik ke masa depan perlu didorong agar menjadi gerakan budaya yang mengembangkan local leaders yang sanggup menghadapi ketidakpastian dan ketidakjelasan secara kreatif. Memaksankan sebuah tafsir “jati diri” tertentu bagi mereka, atau menganggap bahwa NKRI adaklah bentuk final –yang akan cocok sepanjang masa- merupakan penghinaan atas tanggung jawab kreatif mereka dan pegingkaran atas tanggungjawab sejarah mereka sebagai pemimpin di masa depan.

Sekolah dan kampus perlu mendisain ulang kurikulumnya menjadi tidak “padat akademik” seperti sekarang dengan jumlah sajian akademik yang terlalu banyak (lebih dari 6). Beban yang lebih “peka kepribadian” adalah 12 sks dengan jumlah sajian akademik 3 atau 4 saja, sehingga pendalaman materi dan pengembangan kepribadian peserta didik memperoleh porsi perhatian, dan alokasi sumberdaya yang lebih memadai. Model evaluasi hendaknya lebih multi-ranah, kualitatif, dan mendorong proses pembelajaran tuntas. Tugas-tugas lintas –disiplin yang bersifat sintetik juga perlu dikembangkan.

Peserta didik berkapasitas kreatif memadai akan mampu membangun jatidirinya sendiri, dan sebagai warga negara akan sanggup secara aktif melakukan transaksi-transaksi sosial yang diperlukan untuk membangun bangsanya sendiri. Jati diri bangsa selanjutnya akan ditemukan dalam proses konsensus kreatif ini. Adalah tanggungjawab sejarah mereka, dan terserah mereka untuk menentukan jati diri, atau bentuk negara RI ini. Ini yang membuat masa depan mereka tidak sekedar “warisan”, namun menjadi menantang dan mungkin menegangkan, dan oleh karena itu menjadi berharga dan pantas diperjuangkan.

Comments

  1. Budi Kristyanto

    Pendidikan kita cenderung mencetak pribadi yang pragmatis, metode pendidikan seperti ini tentunya dipengaruhi dengan sebuah kepentingan, yaitu mempertahankan exist-nya ideologi kapitalistik-sekuler.
    Pragmatisme yaitu suatu sikap menyerah dengan suatu keadaan, menganggap kondisi saat ini adalah kondisi terbaik (daripada ngga ada hehehe), jadi tak perlu perubahan lagi.
    Pendapat “NKRI adalah final” adalah salah satu pragmatisme, padahal sebelum NKRI Indonesia menganut sistem kerajaan. Harusnya dulu mereka juga berpendapat “Kerajaan adalah Final”, toh buktinya sekarang bisa berubah jadi NKRI. Berarti NKRI bisa berubah juga.
    Carut marutnya negeri ini di segala bidang (termasuk bidang pendidikan) dikarenakan sistem/ideologi yang dianut bangsa ini (Kapitalisme) memang sudah ‘cacat’ sejak lahir, sehingga bersifat “SELF DESTRUCTIVE”, sudah layaknya kita kembali kepada sistem yang sesuai dengan Fitrah Manusia yaitu ISLAM.

  2. Pujihandi

    Kelemahan utama dari sistem pendidikan kita sekarang adalah pendidik-pendidik kita telah terjebak pada dunia kapitalistik. Lembaga-lembaga pendidikan kita telah masuk perangkap sebagai pasar berbagai kepentingan bisnis. Akibatnya, pembangunan SDM yang sesungguhnya di mana lembaga pendidikan semestinya membuat anak didiknya dapat hidup mandiri dan lebih baik daripada sebelum masuk lembaga pendidikan tersebut, akhirnya tidak dapat tercapai. Anak-anak yang masuk ke sebuah lembaga pendidikan kita sekarang justru menjadi anak-anak yang minder dan kurang tangguh di dalam menghadapi tantangan hidup. Kita membutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang berjiwa seperti Socrates, Aristoteles, Mbah Kyai Cholil dsbnya? Socrates dapat melahirkan Plato yang terkanal juga sebagai filosof. Aristoteles mampu melahirkan Alexander Agung yang menjadi Raja Macedonia dengan kekuasaan yang sangat besar. Mbah Kyai Cholil mampu melahirkan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari (Mbahnya Gus Dur), KH Manab — pendiri Ponpes Lirboyo, KH Ma’ruf — pendiri Ponpes Kedung Lo dsbnya. Sebagai pendidik, beliau-beliau merupakan pribadi yang sederhana, berwawasan luas dan benar-benar memperhatikan kasih sayang terhadap anak didiknya.

  3. Betty

    Sistem Pendidikan kita ibarat rumah sakit umum yang harus menerima banyak (sangat banyak) pasien dengan segala macam penyakitnya, tanpa dokter spesialis (ha ha ha).Penyakit sosial demikian banyak, anak dibesarkan dalam rumahtangga yang kurang berfungsi sebagai lembaga pendidikan utama. Sebaik apapun kurikulum dan sistem pendidikan kalau pelakunya tidak profesional ,toh tidak berarti apa apa! Kurikulum ibarat sebuah lagu , tergantung siapa yang menyanyikannya.
    Tidak ada komitmen membangun manusia seutuhnya.karena komitmen harus diwujudkan dalam keteladanan.Pemimpin (educator) hampir punah , yang banyak adalah pemerintah .Yang paling menyedihkan ialah bahwa keluarga melahirkan anak-anak, namun kurang mampu mengembangkan multiple inteligence, dan kemudian diserahkan ke sekolah. Oleh karenanya harus digalakkan “pendidikan keluarga “sebagai wadah tumbuhkembang manusia cerdas dan kompetitif.

  4. zen

    Assalamualaikum semua..
    sangat menarik sekali forum di blog nya pak daniel ini.
    memang negri ini kayaknya seperti makhluk rakus yang dari lahir memakan apapun yang dianggap enak dan menarik dan seperti tidak mengkaji terlebih dahulu apakah yang dimakan itu baik atau tidak dan akhirnya tinggal menunggu waktu apakah makanan itu akan membuat sakit ataukah dimuntahkan, dan sekarang simtompnya sudah mulai terlihat, termasuk di dunia pendidikan kita.
    beberapa waktu yang lalu saya diundang untuk hadir ke sebuah TK/play grup untuk sesi pengenalan profesi yang waktu itu jatahnya untuk penyelam. dari sedikit ngobrol dengan pengurus TK tersebut,saya kagum dengan sistem yang dijalankan : mereka hanya membuat kerangka moral bagi peserta didik, dan selanjutnya membiarkan si anak untuk memilih apa yang disukainya tanpa ada penghakiman dari orang dewasa dan tentu saja bila masih didalam kerangka moral. Dari pertemuan ini saya sedikit terflashback dengan pengalaman pendidikan yang sudah saya tempuh, keluarga, masyarakat SD SMP SMA sampai PT dan dari tiga institusi pertama saya merasakan lebih sebagai sistem “orang dewasa memaksakan apa yang dianutnya kepada anak didiknya” dan baru di PT saya baru merasakan sedikit kebebasan untuk berpikir. Saya percaya generasi unggul akan tercipta bila sistem pendidikannya mengakomodasi aspek keikhlasan dari dua pihak; guru dan murid. bila langkah pendidikan kita mengacu pada urutan curiousity – consistency – creativity-ability dan dilaksanakan dalam kerangka moral yang bagus saya percaya tidak ada lagi lulusan sma yang bingung mau ambil jurusan apa, atau mau apa setelah lulus nanti. dan ironisnya sistem ini cenderung tidak diaplikasikan oleh sekolah atau institusi yang bisa diakses kalangan bawah. Mungkin langkah awal yang paling sederhana adalah mulai emngabarkan atau ‘mengajarkan’ hal ini kepada anak,adik atau sodara terdekat kita yang masih dalam umur sekolah syukur2 punya rizki lebih sehinga bisa membentuk sekolah sederhana namun memiliki sistem yang bagus untuk sodara kita yang kurang beruntung sembari menunggu berita baik dari sistem pendidikan kita. Karena bagaimanapun juga pendidikan merupakan elemen penting yang mengantarkan kita kepada ke-manusia-an, dan bukan hanya haknya bangsa kaya, bangsa beruntung yang memiliki orang tua yang ‘edukated’, bangsa kulit putih namun segala bangsa.
    kurang lebihnya saya mohon maaf.
    wassalam

  5. tobadreams

    Tulisan yang sangat baik dan inspiratif. Terima kasih Mas Daniel Rosyid. Salam kenal.

    Masalah jati diri bangsa ini juga menjadi concern sekelompok warganegara yang bergabung di dalam Yayasan Jati Diri Bangsa (YJDB). Yayasan ini merupakan lembaga kajian, penyemaian, dan pelatihan karakter & jati diri. Sebelum diwadahi di dalam sebuah yayasan, gerakan ini telah lama digeluti oleh Brigjen (Purn) H.Soemarno Soedarsono, sejak masih mengajar di AKABRI dan kemudian di Lemhannas.

    Relevan dengan tulisan di atas, YJDB melihat bahwa kelemahan utama pendidikan kita bukan hanya pada materinya; tapi juga proses pendidikan itu sendiri secara keseluruhan. Titik berat pada transfer ilmu pengetahuan yang hanya bersifat kognitif, dan tidak adanya pengajaran dan keteladanan; akhirnya membuat pendidikan kita hanya menghasilkan manusia yang tidak utuh. Bukan hanya tidak memiliki kecakapan emosional, tetapi juga kehilangan karakter dan jati diri.

    Soal ini perlu uraian yang panjang dan tak mungkin dijelaskan di sini secara utuh. Kalau Pak Daniel dan para pengunjung blog ini berminat mengetahui lebih jauh, silakan kunjungi situs kami http://www.jatidiribangsa.co.id/

    FYI : Januari 2009 nanti YJDB akan meluncurkan Pilot Project kurikulum berorientasi pengembangan karakter dari TK sampai perguruan tinggi. Untuk TK sampai SMA, kami bekerjasama dengan Yayasan Dian Didaktika; dan untuk perguruan tinggi dengan Universitas Negeri Jakarta.

    KNOWLEDGES IS POWER BUT CHARACTER IS MORE

    Salam.

    Robert Manurung,
    Sekretaris Eksekutif YJDB

    Jl.Abuserin 31, Cilandak, Jakarta Selatan
    Tlp/Fax : (021) 7650032
    Email : jatidiribangsa@yahoo.com
    robertmanurung@yahoo.com

  6. Prihandoyo kuswanto

    saya mengikuti tulisan bang Daneil ,resa ada yang kurang karena tidak menyinggung sedikitpun dasar negara Pancasila ,bukan nya jati diri bangsa berangkat dari filosophy bangsa ,yang terkandung dalam pembukaan UU’45,Apkah Pancasila sudah tidak lagi menjadi Filosophy ?

  7. Silent King

    KESAKSIAN MENGENAI RISALAH ALLAH SWT YANG TURUN DI TANAH AIR KU

    Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

    Segala puji dan rasa syukur yang tiada batas senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, pencipta dan penguasa alam semesta.

    Sholawat & salam selalu tercurah kepada Para Utusan/Rasull ALLAH SWT.
    Yang telah membimbing & menjembatani dan menjalurkan kejalan Ridho-Nya.

    Melalui opini ini atas izin ALLAH SWT & PARA ROSUL ALLAH saya bermaksud menyampaikan kabar baik untuk bangsa Indonesia.

    Adapun kabar baik ini adalah sebagai berikut :

    1. Saya bersaksi bahwa pemimpin yang diharapkan kita semua memang benar ada, dimana Insan Hablumminallah terlebih dahulu atas perintah ALLAH SWT, melewati bimbingan, ujian, cobaan guna dijalurkan kejalan yang lurus yang dijembatani oleh PARA ROSULL ALLAH SWT.
    2. Setelah lulus, ALLAH SWT menurunkan ridho / memberikan derajat yang tinggi disisi-Nya, dan telah diteguhkan jati dirinya dihadapan ALLAH SWT.
    3. Setelah teguh jati dirinya, Beliau mendapatkan kuasa penuh dari ALLAH SWT untuk menerima & menjalankan perintah-Nya secara langsung untuk membangun dunia baru secara gelobal (M5 = membantu, membangun, menata, mensejahterakan dan memakmurkan dunia, “merah, kuning & hijaunya dunia ada ditangan Beliau”).
    4. Predikat PEMIMPIN SEJATI Alhamdulillah telah layak diterima oleh Beliau karena sudah mengetahui jatidirinya baik secara Hablumminallah & Hablumminanas.
    5. Kemunculan Insan Hablumminallah ini tidak bisa didasari oleh ambisi untuk kepentingan Pribadi, Kelompok atau Golongan, tapi semata-mata karena ALLAH SWT.
    6. Kemunculan Insan Hablumminallah ini ditandai dengan bergejolaknya alam semesta, dimana saat ini sudah banyak kita rasakan tentang kejadian hal ini.
    7. Sesungguhnya PEMIMPIN SEJATI atau Insan Hablumminallah yang dipilih & ditunjuk secara langsung oleh ALLAH SWT guna mengemban Amanah ALLAH SWT, terkait dengan Risalah ALLAH SWT dan merupakan rahasia ALLAH SWT, dimana hanya segelintir umat manusia yang mendapat ridho untuk mengetahuinya.

    Demikiaan berita singkat ini saya sampaikan untuk kebaikan kita semua, sehubungan kami
    Insan Hablumminallah tidak memiliki banyak dukungan & fasilitas secara Hablumminanas, hal ini baru kami sampaikan karena atas izin ALLAH SWT & PARA ROSUL ALLAH serta situasi dan kondisi saat ini sudah memungkinkan untuk menyampaikan yang sesungguhnya terjadi, tentang JATI DIRI BANGSA, sehingga bangsa/rakyat Indonesia tidak terus menerus dibohongi dan tertindas.

    Kami berpesan kepada Bapak untuk menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia agar bersyukur kepada ALLAH SWT atas telah diturunkan-Nya rahmat dan hidayah kepada bangsa Indonesia, sehingga rahmat dan hidayah ini dapat segera kita nikmati bersama atas ridho ALLAH SWT, amin yarobal alamin…

    Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

    Jakarta, 19 Juni 2009
    TTD
    Insan Hablumminallah
    Hablumminallah.wordpress.com
    eb_permana@yahoo.com.

  8. Silent King

    Kepada Yth.
    Seluruh Rakyat Indonesia

    Prihal :
    TELAH TURUN WAHYU KEPEMIMPINAN DI INDONESIA TERKAIT DENGAN RISALAH ALLAH SWT

    Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

    Segala puji dan rasa syukur yang tiada batas senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, pencipta dan penguasa alam semesta.

    Sholawat & salam selalu tercurah kepada Para Utusan/Rasull ALLAH SWT. Yang telah membimbing, menjembatani dan menjalurkan kami kejalan Ridho-Nya.

    Melalui media ini, atas izin / ridho dari ALLAH SWT & Para Rosull ALLAH SWT, kami bermaksud menyampaikan kabar baik untuk bangsa Indonesia, bahwa telah turun Wahyu Kepemimpinan di Indonesia terkait dengan Risalah ALLAH SWT untuk membantu, membangun, menata Mensejahterakan dan memakmurkan umat di dunia.

    Berita ini “BUKAN BASABASI” atau rekayasa belaka, kami sampaikan dengan kondisi yang sebenar-benarnya, hal ini dilakukan demi kebaikan Bangsa, Negara & seluruh Umat di Dunia, bukan didasari oleh ambisi untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan, tetapi semata-mata karena ALLAH SWT.

    Berita ini dalam format yang sama dan waktu yang sama telah kami sampaikan secara serentak kepada seluruh setatsiun TV di Jakarta. Mohon maaf untuk saat ini identitas pribadi pengirim surat ini tidak disampaikan langsung secara jelas, hal ini demi kebaikan kami. Maka untuk menjawab / merespon surat ini bisa mengakses melalui Blog : hablumminallah.wordpress.com dengan cara menyampaikan comment .

    Kami berpesan dan menghimbau kepada seluruh bangsa Indonesia dan seluruh Umat di dunia agar bersyukur kepada ALLAH SWT atas telah diturunkan-Nya rahmat dan hidayah kepada bangsa Indonesia, sehingga keberkahan rahmat dan hidayah ini dapat segera kita nikmati bersama atas ridho ALLAH SWT, amin yarobal alamin…

    Demikian, terima kasih atas perhatiannya, ALLAH SWT selalu beserta kita.

    Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.

    Jakarta, 07 Juli 2009
    TTD
    Insan Hablumminallah

    Tembusan :
    Opini pada DEPARTEMEN PERTAHANAN RI
    http://www.dephan.go.id//modules.php?name=Feedback

  9. HABLUMMINALLAH

    Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

    Segala puji dan rasa syukur yang tiada batas senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, pencipta dan penguasa alam semesta.

    Sholawat & salam selalu tercurah kepada Para Utusan/Rasull ALLAH SWT. Yang telah membimbing, menjembatani dan menjalurkan kami kejalan Ridho-Nya

    WASIAT DARI ALLAH SWT & PARA ROSUL ALLAH
    PEMIMPIN SEJATI MASA DEPAN YANG MEMILIKI JATI DIRI

    Untuk menjadi “Pemimpin Masa Depan” bangsa Indonesia, harus tahu/paham betul dan dapat membawa masyarakat, bangsa & Negara sesuai dengan “JATI DIRI BANGSA INDONESIA”.

    JATI DIRI BANGSA INDONESIA terbagi kedalam dua sisi yaitu :

    INTERNAL :

    Sebagai Pemimpin Bangsa harus dapat mengantarkan bangsa Indonesia untuk MEMBANGUN, MENATA dan MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT secara adil, aman, tentram dan semua pemeluk agama dapat hidup berdampingan layaknya hidup dalam “SURGA DUNIA” yang seperti kita khayalkan/idamkan saat ini.

    EXTERNAL :

    Dapat mengantarkan bangsa Indonesia menuju “MERCUSUAR DUNIA” dalam hal mana akan terjadi tatanan masyarakat Global, secara Fisik dan Non Fisik :
    – FISIK : pembangunan dunia untuk dijadikan kehidupan layaknya “SURGA DUNIA”
    – NON FISIK : Membentuk Mental dan Spiritual umat agar lebih spiritual dan manusiawi.

    Apabila kita hayati secara seksama tentang Jati Diri Bangsa Indonesia terdapat VISI dan MISI ALLAH SWT yang terkandung didalamnya, yaitu :

    VISI ALLAH SWT :
    Pada masa akhir zaman ini ALLAH SWT sedang menurunkan Risalah-Nya, menuju dunia dikiamatkan.

    MISI ALLAH SWT :
    Membantu, Membangun, Menata dan Mensejahterakan umat di Dunia, melalui tangan-tangan ALLAH SWT di Dunia (Insan Hablumminallah) sebelum dunia dikiamatkan, hal ini sebagai bukti kepada umat manusia tentang kebesaran ALLAH SWT, yang Alhamdulillah “Risalah ALLAH SWT” diturunkan ditanah air Indonesia, dimana Indonesia adalah merupakan tempat turunnya umat manusia untuk pertama kali menginjakan kakinya di bumi.

    JATI DIRI BANGSA hanya dapat dipahami dan terwujud/terlaksana apabila pemimpinnya berasal dari Insan Hablumminallah (Manusia Sejati yang telah ditinggikan derajatnya oleh ALLAH SWT, dimana segala tidakan/perbuatannya telah mendapatkan ridho dari sisi-Nya dan merupakan “kepanjangan langkah dan tangan ALLAH SWT” di dunia).

    Maka melalui tulisan ini saya bermaksud mengabarkan “berita baik” dari ALLAH SWT & Para Rosul ALLAH, tentang Pemimpin Masa Depan Yang Memiliki Jati Diri yang diharapkan oleh kita semua.

    ALLAH SWT berfirman:

    Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui.” Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran (3) : 29)

    1. Mencari Pemimpin Masa Depan sesungguhnya merupakan rahasia ALLAH SWT, & ALLAH SWT telah & akan memberitahukan kepada umat manusia yang diridhoi-Nya.

    ALLAH SWT berfirman:

    Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab”.(QS. Ali Imran (3) : 27)

    Allah menentukan rahmat-Nya (kenabian) kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar.(QS. Ali Imran (3) : 74)

    (Kami terangkan yang demikian itu) supaya ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat
    sedikitpun akan karunia Allah (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahwasanya karunia itu adalah di tangan Allah. Dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. al-Hadid (57) : 29)

    2. Pemimpin Masa Depan yang memiliki jati diri dapat mensejahterakan kita semua atas dasar keridhoan untuk menerima & melaksanakan perintah secara langsung dari ALLAH SWT (Insan Hablumminallah), bukan semata-mata pilihan manusia yang selalu berpatokan kepada hasil pandangan/pikiran, pendengaran/ucapan (Hablumminanas).

    ALLAH SWT berfirman:

    Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(QS. an-Nur (24) : 46)

    Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik. (QS. 24:55)

    3. Dasar keridhoan dari ALLAH SWT (Insan Hablumminallah) tersebut merupakan kunci utama dalam mensejahterakan umat manusia, karena kepada Insan Hablumminallah ALLAH SWT telah menyerahkan seluruh kerajaan bumi.

    ALLAH SWT berfirman:

    Katakanlah: “Wahai Rob Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
    (QS. Ali Imran (3) : 26)

    Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.(QS. al-Baqarah (2) : 107)

    Kepunyaan Allah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allah dikembalikan segala urusan.(QS. Ali Imran (3) : 109)

    Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki; dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran (3) : 129)

    Kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.
    (QS. Ali Imran (3) : 189)

    Dan kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah kembali (semua makhluk).
    (QS. an-Nur (24) : 42)

    Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kamu berada didalamnya (sekarang). Dan (mengetahui pula) hari (manusia) dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. an-Nur (24) : 64)

    Kerajaan langit dan bumi. Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah dikembalikan segala urusan.(QS. al-Hadid (57) : 5)

    4. ALLAH SWT telah memberi derajat yang tinggi disisi-Nya karena mengemban tugas dan tanggungjawab yang mulia secara langsung untuk mensejahterakan umat manusia didunia.

    ALLAH SWT berfirman:

    Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 6:165)

    Dan sesungguhnya telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. (QS. 21:105)

    (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang maruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS. 22:41)

    5. Untuk mendapatkan ridho derajat yang tinggi disisi ALLAH SWT, Insan Hablumminallah sebelumnya /terlebih dahulu telah disucikan lahir dan batinnya dengan melewati bimbingan, ujian dan cobaan secara khusus dalam kehidupannya.

    ALLAH SWT berfirman:

    (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar”. (QS. al-Hadid (57) : 12)

    Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. (QS. al-Hadid (57) : 13)

    Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaithan) yang amat penipu. (QS. al-Hadid (57) : 14)

    Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.(QS. Ali Imran (3) : 164)

    Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lobang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. an-Nur (24) : 35)

    Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka bersyungkur dengan bersujud dan menangis. (QS. Maryam (19) : 58)

    6. Keberadaan Insan Habluminallah saat ini, belum banyak diketahui dan masih misterius, sekalipun itu keluarga, saudaranya, tetangganya atau teman dekatnya, apabila mereka berkata yang sesungguhnya apa yang sedang terjadi, maka hanya caci maki, hinaan & fintnah yang diterimanya, “ini merupakan rahasia ALLAH SWT”

    ALLAH SWT berfirman:

    Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), (QS. 28:5)

    7. Kemunculan Insan Hablumminallah ini tidak bisa didasari atas kepentingan/ambisi pribadi, kelompok atau golongan, tetapi berdasarkan kehendak dari ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang umat-Nya di seluruh dunia.

    8. Kemunculan Insan Hablumminallah (Insan Sejati/Khalifah ALLAH) ini sudah dapat kita rasakan/ketahui dengan adanya tanda-tanda berguncangnya alam semesta (“seperti saat ini banyak bencana yang sedang dan sudah terjadi, banjir bandang, gempa bumi, gunung meletus, angin topan, kebakaran, peperangan & musim/cuaca yang tidak menentu akibat putaran Bumi / massa yang dipercepat”), ini terjadi semata-mata untuk memepercepat dan membersihkan tempat dimana urusan atau risalah ALLAH SWT akan diturunkan.

    ALLAH SWT berfirman:

    Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. al-Hadid (57) : 22)

    (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (QS. al-Hadid (57) : 23)

    9. Dari jumlah milyaran penduduk di dunia, hanya kepada Insan Hablumminallah ALLAH SWT telah ridho menurunkan rahmat dan hidayah-Nya, dimana jumlah Insan Hablumminallah hanya dibawah hitungan jari tangan kita, latar belakang kehidupan Insan Habluminallah adalah rakyat biasa, Ia bukan seorang ahli agama, ilmuwan, atau pakar politik, oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia wajib bersyukur kepada ALLAH SWT atas terpilihnya sebagian kecil umat di Indonesia untuk menerima & menjalankan, melaksanakan perintah-Nya yaitu amanah dari ALLAH SWT dalam membantu, membangun, menata, mensejahterakan dan memakmurkan umat di dunia. Dan untuk saat ini kami hanya bisa menghimbau kepada saudara-saudara untuk bersabar, dan bertawakal kepada ALLAH SWT dalam menjalani masa proses kemunculan risalah ALLAH SWT ini, sehingga kesuksesan, berkah, rahmat dari ALLAH SWT, yang sudah diraih dapat segera dinikmati oleh kita semua.

    ALLAH SWT berfirman:

    Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). (QS.27:62)

    Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
    (QS. Ali Imran (3) : 200)

    Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS al-Maaidah [5]: 3)

    Demikian, berita risalah ALLAH SWT ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi bangsa dan umat di dunia ini yang sedang krisis multi dimensi dan ALLAH SWT selalu menyertai kita semua “amin”.

    Mohon maaf apabila dalam menyampaikan berita baik ini kurang berkenan di hati anda, karena ini adalah merupakan berita sesungguhnya terjadi “BUKAN BASABASI”.

    Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.

    Jakarta, 07 Juli 2009
    TTD
    Insan Hablumminallah
    hablumminallah.wordpress.com

  10. hablumminallah

    Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatu.

    Segala puji dan rasa syukur yang tiada batas senantiasa kami panjatkan ke Hadhirat ALLAH SWT, pencipta dan penguasa alam semesta.

    Sholawat dan salam sejahtera selalu tercurah kepada Para Utusan/Rosul ALLAH SWT, yang telah membimbing menjembatani dan menjalurkan kami ke jalan Ridho-Nya.

    Alhamdulillah atas ridho/izin dari ALLAH SWT dan Para Rosul/Utusan ALLAH SWT, saat ini kami bermaksud :

    MENGUNGKAP
    “RAHASIA DARI SISI ALLAH SWT”
    YANG TELAH DITURUKAN DI DUNIA

    Sebelum kami mengungkap “Rahasia dari sisi ALLAH SWT” kami dengan rasa rendah hati, menyampaikan mohon maaf bilamana dalam penyampaian berita baik ini tidak berkenan di hati anda, Namun hal ini tetap harus kami ungkapkan, mengenai “sesuatu” yang selama ini masih menjadi “Rahasia ALLAH SWT”.

    Kepada segenap bangsa Indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya yang dirahmati oleh ALLAH SWT, dengan ini kami menyampaikan berita baik mengenai telah ditutunkan-Nya WAHYU KEPEMIMPINAN di Tanah Air Indonesia.

    Adapun WAHYU KEPEMIMPINAN yang diturunkan di Bumi Indonesia ini, terkait langsung dengan RISALAH ALLAH SWT dalam mensejahterakan seluruh umat manusia di Dunia menuju akhir zaman.

    Hal ini sesungguhnya NYATA dan merupakan kehendak ALLAH SWT, untuk membantu, membangun, menata, mensejahterakan dan memakmurkan umat manusia di Dunia.

    Untuk terwujudnya kehendak ALLAH SWT di muka bumi ini, ALLAH SWT telah menurunkan segala perangkat dalam proses pelaksanaannya :
    1. ALLAH SWT menurunkan kembali ke dunia, para Utusan/Rosul ALLAH SWT untuk mengatur/menata Risalah ALLAH SWT serta membimbing menjembatani dan menjalurkan “Insan Pilihan / Insan Hablumminalah” yang telah diturunkan di dunia ke jalan Ridho-Nya.
    2. Untuk membentuk “JATI DIRI” Insan Hablumminallah, harus melalui/melewati bimbingan, ujian, cobaan secara khusus dalam kehidupannya.
    3. Setelah lulus melalui bimbingan, ujian, cobaan secara khusus dalam kehidupannya, maka Insan Hablumminallah ditinggikan derajatnya disisi ALLAH SWT, hal ini menjadi modal dasar untuk menerima dan menjalankan perintah-Nya.
    4. Insan Hablumminallah / Insan Sejati / Insan Pilihan adalah merupakan kepanjangan langkah dan tangan ALLAH SWT di Dunia.
    5. Kepada Insan Hablumminallah, ALLAH SWT telah ridho menitipkan/menyerahkan seluruh “Kekayaan Bumi” untuk dipergunakan sebagai sarana/jembatan dalam mensejahterakan umat manusia di Dunia.
    6. Agar dalam pelaksanaan mensejahterakan umat manusia di dunia ini dapat berjalalan dengan baik, benar dan lancar sesuai kehendak-Nya, ALLAH SWT melengkapi Insan Hablumminallah dengan menurukan seluruh “Pasukan Langit” atau pasukan SIR ALLAH atau pasukan Kasat Mata. Sebagai pasilitas bagi “KEPEMIMPINAN” Insan Hablumminallah yang ditunjuk-Nya, untuk melaksanakan kehendak-Nya mengantarkan umat manusia dalam tatanan masyarakat Global yang sejahtera, adil aman tentram dan berjiwa lebih sepiritual dan manusiawi.

    Syukur Alhamdulillah Rahasia disisi ALLAH SWT sebagaimana yang tersebut diatas, atas ridho dari sisi ALLAH SWT beserta Para Rosul/Utusan-Nya saat ini telah dapat kami ungkap dan beritahukan kepada Bangsa Indonesia khususnya dan umat manusia di dunia umumnya, ini adalah merupakan berita yang sesungguhnya “BUKAN BASA BASI” atau “REKAYASA”. Berita ini kami sampaikan bukan atas dasar ambisi untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan, tetapi semata-mata karena ALLAH SWT.

    Penjabaran secara Hablumminanas atas “WAHYU KEPEMIMPINAN” yang diturunkan dari sisi ALLAH SWT terkait dengan RISALAH-NYA, telah memunculkan wacana
    “JATI DIRI BANGSA INDONESIA” yang tidak dapat dipisahkan dengan :

    PEMIMPIN SEJATI MASA DEPAN ADALAH INSAN / MANUSIA YANG TELAH MENGETAHUI JATIDIRINYA SENDIRI, BAIK SECARA HABLUMMINALLAH MAUPUN SECARA HABLUMMINANAS.

    Untuk menjadi “PEMIMPIN MASA DEPAN BANGSA INDONESIA” harus mengetahui dan paham betul serta dapat membawa masyarakat bangsa dan Negara sesuai dengan
    “JATI DIRI BANGSA INDONESIA”.

    Adapun “JATI DIRI BANGSA INDONESIA” terbagi kedalam dua sisi yaitu :

    INTERNAL :
    Sebagi Pemimpin Bangsa harus dapat mengantarkan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk membantu, membangun , menata, mensyejahterakan dan memakmurkan masyarakat secara adil, aman, tentram dan semua pemeluk agama dapat hidup berdampingan layaknya hidup dalam “SURGA DUNIA” seperti apa yang kita khayalkan/dambakan saat ini.

    EXTERNAL :
    Sebagai Pemimpin Bangsa harus dapat mengantarkan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju “MERCUSUAR DUNIA” dalam hal mana akan terjadi tatanan masyarakat Global secara Fisik dan Non Fisik.
    – FISIK :
    Membangun dunia yang usianya saat ini sudah senja, untuk dijadikan kembali
    lebih muda sehingga kehidupan di dunia layaknya seperti “SURGA DUNIA”.
    – NON FISIK :
    Membentuk Mental dan Spiritual umat manusia di dunia agar lebih Spiritual dan
    Manusiawi, sehingga menjadi MANUSIA SEJATI yang diridhoi ALLAH SWT.

    Apabila kita hayati secara seksama tentang Jati Diri Bangsa Indonesia, sesungguhnya terdapat VISI dan MISI ALLAH SWT, yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

    VISI ALLAH SWT :
    Pada masa akhir zaman ini ALLAH SWT sedang dan telah menurunkan Risalah-Nya, serta sekaligus memberi peringatan bagi Umat Manusia untuk bertaubat kepada
    ALLAH SWT, dalam putaran waktu menuju dunia dikiamatkan.

    MISI ALLAH SWT :
    ALLAH SWT berkehendak untuk membantu, membangun, menata, mensejahterakan dan memakmurkan Umat di Dunia, melalui tangan-tangan ALLAH SWT di dunia yaitu
    “Insan Hablumminallah” yang ditunjuk-Nya secara langsung sebelum dunia ini dikiamatkan. Semua ini sebagai bukti kepada umat manusia tentang kekuasaan dan kebesaran ALLAH SWT, yang alhamdulillah “RISALAH ALLAH SWT” diturunkan di tanah air Indonesia, terkait dimana Indonesia adalah merupakan tempat diturunkan-Nya umat manusia untuk pertama kali menginjakan kaki di Bumi.

    JATI DIRI BANGSA INDONESIA hanya dapat dipahami dan terwujud atau terlaksana apabila pemimpinnya berasal dari Insan Hablumminallah.

    Insan Hablumminallah ini adalah Manusia Sejati yang telah “DISUCIKAN” lair dan batinnya menurut versi ALLAH SWT yang dijembatani oleh para Rosul/Utusan ALLAH SWT, dan atas ridho dari sisi ALLAH SWT telah ditinggikan derajatnya, dimana segala tidakan / perbuatannya telah mendapatkan ridho dari sisi-Nya dan merupakan kepanjangan langkah dan tangan ALLAH SWT di Dunia.

    Oleh karena itu kami berpesan dan menghimbau kepada seluruh bangsa Indonesia dan seluruh umat manusia di Dunia agar selalu bersyukur kepada ALLAH SWT, atas telah diturunkan-Nya berkah, rahmat, hidayah serta karunia kepada bangsa Indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya. Semoga segala keberkahan, rahmat, hidayah serta karunia-Nya yang sudah diturunkan kepada Bangsa Indonesia dapat segera kita nikmati bersama atas ridho ALLAH SWT dan para Rosul / Utusan-Nya.
    Amin ya robal alamin…

    Demikianlah, kami sampaikan berita baik ini dengan sesungguhnya dan kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

    ALLAH SWT selalu beserta kita.

    Wasalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatu.

    Jakarta, 12 Juli 2009
    ttd
    Insan Hablumminallah
    http//hablumminallah.wordpress.com

  11. sukma negara

    Dengan bahasa sederhana saya bangun jati diri bangsa dengan Motivasi Bangun, Bangkit, Bersatu. menghargai keragaman budaya untuk kebersamaan bernegara. ini semua menjadikan modal utama pemimpin bangsa yang kini dan yang akan datang. Berharap Sang Fajar akan datang dan Buana memberikan keindahan, dan hembusan Bayu menentramkan Hati dan pikiran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *