Daniel Mohammad Rosyid
Pendahuluan. Program ini dirumuskan sebagai penjabaran Rencana Stratejik ITS 2008-2017 yang telah menetapkan tiga sasaran stratejik berikut : memberi kontribusi secara nasional, memiliki reputasi internasional dan mentransformasikan diri menjadi PTBHP (sekarang PTN BH) sebagai universitas riset. Program ini merupakan respons saya atas pemahaman saya atas tantangan yang sedang kita hadapi bersama sebagai warga negara terdidik, serta pemahaman saya atas Renstra ITS tsb.
Kontribusi nasional itu juga berarti bahwa gerak maju ITS 4 tahun ke depan perlu diselaraskan dengan gerak Kabinet Kerja Presiden Jokowi dengan program Nawa Cita serta berpedoman pada Tri Sakti Bung Karno: membangun kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan berkepribadian dalam budaya. ITS sebagai simpul dalam jejaring kompetensi nasional perlu memposisikan diri secara tepat dalam negara maritim sebagai default geostrategy, dan dinamika yang terjadi di tingkat regional ASEAN di tengah kebangkitan Cina dan India serta kemunduran Eropa dan AS. Di tengah krisis hutang dan krisis lingkungan global, sebagai bagian dari solusi, ITS perlu menunjukkan kepeloporan dalam upaya membangun masyarakat baru yang rendah-energi.
Sementara itu, ketidakserasian kebijakan MenPAN-RB dan Menkeu akan berpotensi menghambat gerak maju ITS ke depan dalam mencapai sasaran-sasaran stratejiknya. Keberadaan ITS dalam naungan Kementrian Pendidikan Tinggi dan Ristek akan membuka peluang yang lebih leluasa dalam upaya ITS menjadi universitas riset. Persoalan ketenagaan dan kesejahteraan akan tetap menjadi isu yang perlu diselesaikan karena pada akhirnya akan menentukan kinerja menyeluruh ITS secara berkelanjutan.
Kebijakan Umum. Dalam masa transisi menuju PTN BH ini, untuk mewujudkan ketiga sasaran stratejik itu, saya memilih kebijakan umum 3G, yaitu Guyub, Gayeng dan Genep. Kebijakan ini memahami ITS sebagai sebuah komunitas belajar. Ini sebagian besar akan ditentukan oleh kinerja sumberdaya insani ITS, termasuk mahasiswanya. Guyub berarti interaksi horizontal dan integrasi vertikal yang lebih baik di antara individu, kelompok maupun unit-unit kerja. Ini memerlukan kesimetrian informasi untuk mendorong sinergi dan trust dan mengurangi fragmentasi internal. Gayeng berarti banyak kegiatan utama dilakukan dengan kesungguhan, antusiasme dan profesionalisme untuk memberi yang terbaik. Genep berarti kehadiran ITS mendorong gaya hidup baru yang balanced, wholistic, halaalan thayyibah serta dirasakan manfaatnya secara nyata oleh semua civitas akademika dan masyarakat sekeliling ITS. Sementara itu kinerja setiap sumberdaya insani yang kamil akan ditentukan oleh 3KS, yaitu Kompetensi, Karakter, dan Komitmen serta Sehat. Ini menyangkut setiap warga ITS sebagai pribadi pembelajar. Secara umum ini adalah agenda hijrah mental sumberdaya insani ITS memasuki dekade kedua awal Abad 21 sekaligus menyongsong bonus demografi.
Strategi Khusus. Transformasi organisasi menuju PTNBH full-fledge merupakan quick win yang perlu diwujudkan dalam dua tahun pertama. Selanjutnya kontribusi nasional akan dicapai melalui kerjasama dan berjejaring, termasuk kerjasama internasional untuk sekaligus membangun reputasi internasional sebagai universitas riset. ITS harus menjadi universitas rujukan di ASEAN dalam periode 4 tahun ke depan ini, terutama dalam pendidikan dan penelitian kemaritiman sebagai bidang multi/lintas disiplin dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Poros Maritim Dunia. Akumulasi kepakaran bagi pengembangan kota pesisir tropis masa depan beserta prasarana urbannya perlu ditingkatkan. Fakultas Teknologi Kelautan akan ditransformasikan menjadi Fakultas Teknologi Maritim yang pertama di Indonesia. Pembukaan program studi Teknik Penerbangan akan dijajagi. Untuk memperkuat pendidikan yang lebih wholistic, akan dijajagi pembentukan program studi Liberal Arts sebagai pengembangan UPT Sosial Humaniora dan program pascasarjana Studi Pembangunan. Yang terakhir ini akan menjadi papan- lontar serta platform bagi ITS untuk berbicara di tingkat nasional dalam perumusan kebijakan pembangunan.
Score Cards. Transformasi organisasi menjadi PTN BH harus dilihat sebagai dimensi belajar dan tumbuh (learning and growth). Peran sistem informasi akan menjadi kunci, termasuk membangun kesimetrian informasi yang mendorong keguyuban. Investasi pada SDInsani melalui pendidikan dan pelatihan akan amat penting karena ITS adalah lembaga pendidikan, bukan lembaga bisnis property. Keguyuban itu juga akan ditingkatkan melalui koperasi karyawan yang lebih kuat untuk meningkatkan kesejahteraannya. Koperasi mahasiswa bersama unit inkubasi bisnis akan diperkuat untuk melahirkan lebih banyak teknoprener dan bisnis baru berbasis teknologi.
Dalam perspektif proses-proses bisnis inti, kegayengan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta penerbitan perlu terus ditingkatkan mutu, ragam dan jangkauannya. Pendidikan harus semakin berpusat pada mahasiswa sebagai prosumen dan dirumuskan sebagai bagian dari penyiapan para profesional dan teknoprener. Penelitian harus lebih frugal terkait dengan dunia industri dan mendorong teknopreneursip. Teknologi yang dikembangkan harus semakin appropriate and convivial yang tepat-guna, mendorong kreativitas, rendah-energi, dan tidak memperbudak manusia. Keterkaitan penelitian dengan pendidikan pascasarjana harus ditingkatkan untuk memperkuat pendidikan berbasis laboratorium. Untuk mendorong makership ITS juga perlu diperkuat oleh bengkel berorientasi produk small craft technologies dengan road map berorientasi produk yang jelas. Pengabdian pada masyarakat terutama dalam pemecahan persoalan lokal dan regional perlu ditingkatkan. Penerbitan akan dikembangkan sebagai darma ke -empat yang menunjukkan ITS sebagai universitas riset.
Dimensi pelanggan dibangun dengan mempertajam target mahasiswa, dunia industri, pemerintah daerah maupun mitra internasional. Kinerja mahasiswa perlu dilihat secara lebih seimbang dalam kompetensi, karakter dan komitmen, serta kesehatannya. Bauran mahasiswa ITS perlu lebih menasional melalui rekrutmen afirmatif. Kerjasama dengan pemerintah daerah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur dan kawasan kepulauan dan perbatasan perlu ditingkatkan terutama dalam hal kemaritiman, kepesisiran dan pulau-pulau kecil. ITS juga perlu lebih banyak mendukung pengembangan teknologi angkutan umum massal dan teknologi pendukung mobilitas dengan energi metabolik seperti sepeda. Kemitraan internasional yang produktif perlu diperluas, terutama dengan ASEAN, sementara China dan India perlu dijadikan mitra stratejik.
Kinerja keuangan akan menunjukkan kemandirian ITS sekaligus tingkat ke-enterpreneurial-annya sebagai PTN BH. Ketergantungannya pada APBN harus semakin dikurangi. Kinerja Universitas Riset Bereputasi Internasional (URBI) juga harus semakin meyakinkan. Sebagai green campus, ITS harus memelopori aplikasi green technology dan green living di kampusnya sendiri. Akhirnya kompetensi, karakter dan komitmen, serta kesehatan civitas akademika ITS akan menggenapkan mereka sebagai warga negara yang produktif dan bertanggungjawab.
Penutup. Telah disajikan secara ringkas program pokok saya sebagai Bacarek ITS yang dirumuskan sebagai penajaman atas beberapa aspek Rencana Strategis ITS 2008-2017. Program itu lebih menekankan pada perangkat lunak ITS, terutama humanwarenya. Saya menilai bahwa pembangunan fisik ITS telah mencapai kemajuan yang pesat, sehingga tiba saatnya bagi ITS untuk lebih memusatkan diri pada pengembangan aspek-aspek modal sosialnya.
Proses Pilrek ini bukan proses terbaik yang saya harapkan. Jabatan rektor adalah amanah berat. Sebagai amanah, jabatan ini seharusnya tidak diperebutkan, tapi ditawarkan saja oleh pihak yang berwenang pada calon rektor yang dinilai terbaik. Mencalonkan diri berarti rumongso iso sementara adat Timur menghargai orang yang iso rumongso. Apa boleh buat, Saya telah memulai proses Pilrek ini dengan bismillah, kiranya nanti saya dapat mengakhirinya dengan alhamdulillah. Saya ucapkan selamat dan penghargaan yang tinggi pada para Bacarek yang telah memberanikan diri menyambut amanah yang berat ini. Saya ucapkan terimakasih pada Panitya Pilrek dan hadirin dalam acara Temukenal ini.
Vivat ITS! Jalesveva Jayamahe! Surabaya 25 Nopember 2014.
Keterangan :
Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D (53 tahun) adalah profesor Riset Operasi dan Optimasi pada Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS. Daniel Rosyid saat ini adalah Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Surabaya, Ketua Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) Jawa Timur, dan Penasehat Dewan Pendidikan Jawa Timur.